Selamat Datang

Selamat Datang di Blog yang penuh manfaat

Minggu, 30 Januari 2011

TUGAS DAN FUNGSI KEPALA SEKOLAH



1.  Kepala Sekolah sebagai Pendidik (Educator)
a.    Membimbing guru dalam hal menyusun dan melaksanakan program pengajaran, mengevaluasi hasil belajar dan melaksanakan program pengajaran dan remedial.
b.    Membimbing karyawan dalam hal menyusun program kerja dan melaksanakan tugas sehari-hari.
c.    Membimbing siswa dalam kegiatan ekstra kurikuler, OSIS dan mengikuti lomba diluar sekolah.
d.   Mengembangkan staf melalui pendidikan/latihan, melalui pertemuan, seminar dan diskusi, menyediakan bahan bacaan, memperhatikan kenaikan pangkat, mengusul-kan kenaikan jabatan melalui seleksi calon Kepala Sekolah.
e.    Mengikuti perkembangan iptek melalui pendidikan/latihan, pertemuan, seminar, diskusi dan bahanbahan.

2. Kepala Sekolah sebagai Manajer (Manager)
a.    Mengelola administrasi kegiatan belajar dan bimbingan konseling dengan memiliki data lengkap administrasi kegiatan belajar mengajar dan kelengkapan administrasi bimbingan konseling.
b.    Mengelola administrasi kesiswaan dengan memiliki data administrasi kesiswaan dan kegiatan ekstra kurikuler secara lengkap.
c.    Mengelola administrasi ketenagaan dengan memiliki data administrasi tenaga gu-ru, karyawan (TU/laboran/teknisi/perpustakaan).
d.   Mengelola administrasi keuangan, baik administrasi keuangan rutin, OPF maupun BP3.
e.    Mengelola administrasi sarana/prasarana baik administrasi gedung/ruang, mebelair, alat laboratorium, perpustakaan.
3. Kepala Sekolah sebagai Pengelola Administrasi (Administrator)
a.    Menyusun program kerja, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
b.    Menyusun organisasi ketenagaan di sekolah, baik Wakasek, Walikelas, Ka TU, Bendahara, Personalia Pendukung misalnya pembina perpustakaan, pramuka, OSIS, olah raga. Personalia kegiatan temporer, seperti Panitia Ujian, panitia peri-ngatan hari besar nasional atau keagamaan dan sebagainya.
c.    Menggerakkan staf/guru/karyawan dengan cara memberikan arahan dan mengko-ordinasikan pelaksanaan tugas.
d.   Mengoptimalkan sumber daya manusia secara optimal, memanfaatkan sarana/prasarana secara optimal dan merawat sarana prasarana milik sekolah.

4. Kepala Sekolah sebagai Penyelia (Supervisor)
a.    Menyusun program supervisi kelas, kegiatan ekstra kurikuler dan sebagainya.
b.    Melaksanakan program supervisi baik supervisi kelas, dadakan, kegiatan ekstra kurikuler dan lainlain.
c.    Memanfaatkan hasil supervisi untuk meningkatkan kinerja guru/karyawan dan untuk pengembangan sekolah.
5.  Kepala Sekolah sebagai Pemimpin (Leader)
a.    Memiliki kepribadian yang kuat, jujur, percaya diri, bertanggungjawab, berani mengambil resiko dan berjiwa besar.
b.    Memahami kondisi anak buah, baik guru, karyawan dan anak didik.
c.    Memiliki visi dan memahami misi sekolah yang diemban.
d.   Mampu mengambil keputusan baik urusan intern maupun ekstern.
e.    Mampu berkomunikasi dengan baik secara lisan maupun tertulis.

6.  Kepala Sekolah sebagai Pembaharu (Inovator)
a.    Mampu mencari, menemukan dan mengadopsi gagasan baru dari pihak lain.
b.    Mampu melakukan pembaharuan di bagian kegiatan belajar mengajar dan bim-bingan konseling, pengadaan dan pembinaan tenaga guru dan karyawan, kegiatan ekstra kurikuler dan mampu melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya manusia di BP3 dan masyarakat.

7. Kepala Sekolah sebagai Pendorong (Motivator)
a.    Mampu mengatur lingkungan kerja.
b.    Mampu mengatur pelaksanaan suasana kerja yang memadai.
Mampu menerapkan prinsip memberi penghargaan maupun sanksi hukuman yang sesuai dengan aturan yang ada.

Rabu, 26 Januari 2011

Model Layanan Full Day Sechool Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia


BAB I

                                                     PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang
Gagasan pendidikan holistik telah mendorong terbentuknya model-model pendidikan alternatif, yang mungkin dalam penyelenggaraannya sangat jauh berbeda dengan pendidikan pada umumnya, salah satunya adalah model Sekolah Full Day Sechool, yang saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Sekolah yang memungkinkan dapat memberikan keluasaan siswa untuk mengembangkan potensinya secara utuh.
 Pendidikan holistik merupakan suatu filsafat pendidikan yang berangkat dari pemikiran bahwa pada dasarnya seorang individu dapat menemukan identitas, makna dan tujuan hidup melalui hubungannya dengan masyarakat, lingkungan alam, dan nilai-nilai spiritual. Secara historis, pendidikan holistik sebetulnya bukan hal yang baru. Beberapa tokoh klasik perintis pendidikan holistik, diantaranya : Jean Rousseau, Ralph Waldo Emerson, Henry Thoreau, Bronson Alcott, Johann Pestalozzi, Friedrich Froebel dan Francisco Ferrer. Berikutnya, kita mencatat beberapa tokoh lainnya yang dianggap sebagai pendukung pendidikan holistik, adalah : Rudolf Steiner, Maria Montessori, Francis Parker, John Dewey, John Caldwell Holt, George Dennison Kieran Egan, Howard Gardner, Jiddu Krishnamurti, Carl Jung, Abraham Maslow, Carl Rogers, Paul Goodman, Ivan Illich, dan Paulo Freire.
Pemikiran dan gagasan inti dari para perintis pendidikan holistik sempat tenggelam sampai dengan terjadinya loncatan paradigma kultural pada tahun 1960-an. Memasuki tahun 1970-an mulai ada gerakan untuk menggali kembali gagasan dari kalangan penganut aliran holistik. Kemajuan yang signifikan terjadi ketika dilaksanakan konferensi pertama pendidikan Holistik Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas California pada bulan Juli 1979, dengan menghadirkan The Mandala Society dan The National Center for the Exploration of Human Potential. Enam tahun kemudian, para penganut pendidikan holistik mulai memperkenalkan tentang dasar pendidikan holistik dengan sebutan 3 R’s, akronim dari relationship, responsibility dan reverence. Berbeda dengan pendidikan pada umumnya, dasar pendidikan 3 R’s ini lebih diartikan sebagai writing, reading dan arithmetic atau di Indonesia dikenal dengan sebutan calistung (membaca, menulis dan berhitung).( akhmad Sudrajat: 2010 )
Menurut Akhmad Sudrajat ,tujuan pendidikan holistik adalah membantu mengembangkan potensi individu dalam suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan dan menggairahkan, demoktaris dan humanis melalui pengalaman dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Melalui pendidikan holistik, peserta didik diharapkan dapat menjadi dirinya sendiri (learning to be). Dalam arti dapat memperoleh kebebasan psikologis, mengambil keputusan yang baik, belajar melalui cara yang sesuai dengan dirinya, memperoleh kecakapan sosial, serta dapat mengembangkan karakter dan emosionalnya (Basil Bernstein). Jika merujuk pada pemikiran Abraham Maslow, maka pendidikan harus dapat mengantarkan peserta didik untuk memperoleh aktualisasi diri (self-actualization) yang ditandai dengan adanya: (1) kesadaran; (2) kejujuran; (3) kebebasan atau kemandirian; dan (4) kepercayaan.
Pendidikan holistik memperhatikan kebutuhan dan potensi yang dimiliki peserta didik, baik dalam aspek intelektual, emosional, emosional, fisik, artistik, kreatif, dan spritual. Proses pembelajaran menjadi tanggung jawab personal sekaligus juga menjadi tanggung jawab kolektif, oleh karena itu strategi pembelajaran lebih diarahkan pada bagaimana mengajar dan bagaimana orang belajar. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengembangkan strategi pembelajaran holistik, diantaranya: (1) menggunakan pendekatan pembelajaran transformatif; (2) prosedur pembelajaran yang fleksibel; (3) pemecahan masalah melalui lintas disiplin ilmu, (4) pembelajaran yang bermakna, dan (5) pembelajaran melibatkan komunitas di mana individu berada.
Dalam pendidikan holistik, peran dan otoritas guru untuk memimpin dan mengontrol kegiatan pembelajaran hanya sedikit dan guru lebih banyak berperan sebagai sahabat, mentor, dan fasilitator. Forbes (1996) mengibaratkan peran guru seperti seorang teman dalam perjalanan yang telah berpengalaman dan menyenangkan.Sekolah hendaknya menjadi tempat peserta didik dan guru bekerja guna mencapai tujuan yang saling menguntungkan. Komunikasi yang terbuka dan jujur sangat penting, perbedaan individu dihargai dan kerjasama lebih utama dari pada kompetisi.
Sekolah Dasar Islam Terpadu Ar Rahmah Pacitan adalah  satuan pendidikan Dasar memiliki konsep Holistik didesain dengan model Sekolah terpadu yang memberikan layanan kepada siswa untuk mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional, sosial dan spiritual.Sekolah ini diharapkan dapat mempunyai peran sangat strategis dalam membangun, membentuk, membina, dan mengarahkan anak didik menjadi manusia yang seutuhnya. Manusia yang memiliki karakter dan kepribadian yang positif, manusia yang mampu memahami diri sendiri dan orang lain, manusia yang trampil hidupnya, manusia yangmandiri dan bertanggung jawab, dan manusia yang mau dan mampu berperan serta dan bekerja sama dengan orang lain. Untuk itu Sekolah Dasar Islam Terpadadu Ar Rahmah mencoba menerapkan sistem terpadu dengan penerapan program full Day Sechool.Yang dimaksud program terpadu adalah program yang memadukan antara program pendidikan umum dan pendidikan agama, antara pengembangan potensi siswa yaitu intelektual,emosionaldan fisik.Terpadu dalam pengertian peran antara sekolah, orang tua dan masyarakat sebagai pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap dunia pendidikan.
Konsep Terpadu  program pendidikan umum dan agama dilakukan secara kuantitaif dan kualitatif. Secara kuantitatif artinya porsi program pendidikan umum dan program pendidikan agama diberikan secara seimbang. Sedang secara kualitatifberarti pendidikan umum diperkaya dengan nilai-nilai agama dan pendidikanagama diperkaya dengan muatan-muatan yang ada dalam pendidikan umum. Nilai-nilai agama memberikan makna dan semangat terhadap program pendidikan umum. Potensi dasar manusia seperti: potensi intelektual ,emosional, dan fisik merupakan anugerah dari Allahyang perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dibina, dan diarahkan dengan baik,benar dan seimbang. Program pendidikan terpadu diharapkan menjadi salah satu sarana untuk menumbuhkan, mengembangkan, membina, dan mengarahkan potensi-potensi dasar yang dimiliki anak didik.
Pendidikan merupakan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah, danmasyarakat. Sekolah sebagai sebuah institusi adalah pelaksana langsung
proses pendidikan. Sedang orang tua dan masyarakat sebagai pihak pengguna
dan penikmat hasil pendidikan perlu diberdayakan. Pemberdayaan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan dititik beratkan pada peran serta mereka dalam penyamaan perlakuan terhadap anak didik serta dalam jalannya proses pendidikan. Mereka bisa menjadi fasilitator, evaluator, donatur bahkan
menjadi sumber belajar. Program pendidikan terpadu menjadi salah satu wahana untuk mengoptimalkan tugas dan tanggung jawab orang tua, sekolah dan masyarakat terhadap lingkungan pendidikan dirancang sebagai masyarakat belajar (learningsociety) sehingga siswa berinteraksi secara simbiosis mutualistik,saling mengingatkan (taushiah bil haq wa shabr), siap menjadi pelajar dan sekaligus menjadi pengajar.
Proses pendidikan senantiasa diwarnai nuansa-nuansa religius sehingga membentuk karakter keberagamaan yang baik. Hal ini tidak terlepas dari optimalisasi fungsi Sarana Sekolah seperti gedung,laboratorium, masjid dan lingkungan sekitar sebagai media dan sentra kegiatan siswa.Orang tua diikutsertakan secara aktif dalam membantu penyelenggaraan pendidikan. Mereka berperan sebagai partner dalam penyelenggaraan pendidikan . Sekolah Dasar Islam Terpadu Ar Rahmah Pacitan dibangun atas dasar keyakinan, bahwa proses pendidikan bertolak dari dan menuju fitrah manusia yang hakiki sebagai hamba Allah. Dalam arti pendidikan merupakan proses pencarian jati diri manusia dan proses memanusiakan manusia. Pendidikan membangun kesadaran kepada manusia tentang ; siapa yang menjadikan manusia itu ada, dari mana manusia itu berasal, dan apa tugas manusia di bumi ini ? Dalam proses pendidikan manusia diposisikan dan diperlakukan sebagai manusia, yang memiliki potensi, ciri dan karakteristik yang unik. Maka dalam proses memanusiakan manusia itu harus sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah,yang menjadikan manusia itu ada dan sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah Saw.
Belakangan  ini  lingkungan  Siswa  mengalami  perubahan  yang  sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan kemajuan teknologi informasi menciptakan realitas baru persaingan yang sangat ketat. Tekanan- tekanan persaingan  ini telah memaksa Sekolah sebagai organisasi pendidikan dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti. Kita tidak dapat memperkirakan dengan mudah apa yang akan terjadi  dihari esok, segalanya serba tak menentu,  akan tetapi kondisi  ini tidak bisa dihindari.
Dari uraian di atas Full Day Sechool adalah alternatif yang bisa yang mewadahi pengembangan potensi siswa juga mampu menjadi filter pengaruh-pengaruh ekternal yang cepat, seperti perkembangan Tekhnologi dan Informasi. Potensi Siswa yang dikembangkan meliputi potensi akal dengan segala kecerdasannya yang meliputi delapan kecerdasan, pengembangan potensi Ruhani atau hati nurani, dan perkembangan fisik.
Dalam waktu lebih banyak Siswa di harapkan mampu berinteraksi dengan sesama siswa, guru, masyarakat dan lingkungan. Program-program Sekolah sudah seharusnya di arahkan ke pengembangan tersebut. Potensi akademik, potensi sosial, potensi emosional dan potensi Spiritual menjadi bagian yang menyatu dengan proses pembelajaran dalam Full Day Scholl.
SDIT Ar Rahmah Pacitan Sebagai pelopor Sekolah Full Day Sechool di Pacitan mendapat sambutan dari konsumen Pendidikan di Pacitan hal ini dapat kita lihat dari data perkembangan siswa mulai membuka kelas pertama sampai sekarang sebagai berikut :
1.      Tahun Pelajaran 2004/2005 jumlah siswa : 28 siswa.
2.      Tahun Pelajaran 2005/2006 jumlah siswa : 50 siswa
3.      Tahun Pelajaran 2006/2007 jumlah siswa : 90 siswa
4.      Tahun Pelajaran 2007/2008 jumlah siswa : 128 siswa
5.      Tahun Pelajaran 2008/2009 jumlah siswa : 180 siswa
6.      Tahun Pelajaran 2009/2010 jumlah siswa : 239 siswa.
Sambutan Masyarakat yang terlihat meningkat dari tahun ke tahun karena harapan orang tua terhadap alternatif model pendidikan yang bisa menampung semua potensi putranya dalam satu lembaga Pendidikan. Sehingga orang tua tidak perlu memasukkan laagi di lembaga lain semisal Taman Pendidikan Al Qur’an atau lembaga kursus yang menyita banyak waktu dan biaya. Beban anak juga semakin berat kalau ia harus dalam satu hari masuk dalam dua atau tiga lembaga pendidikan atau kursus. Di Sekolah Full Day Sechool dengan satu kali proses siswa sudah mendapat banyak variasi belajar yang terpadu.
Manajemen Sekolah tentu tidak menjadikan Full day Sechool hanya sekedar belajar penuh sehari, tetapi harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan variatif. Dengan desain terpadu siswa diharapkan mampu menjadi pribadi yang utuh yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi mempunyai kepribadian yang mandiri, mempunyai kepekaan emosional dan sosial dan mampu mempraktikkan ajaran agama dalam alam nyata kehidupan.
Salah satu layanan unggulan Full Day Sechool di SDIT Ar Rahmah adalah Quality Assurance ( jaminan Kualitas ) antara lain:
1.      Sholat dengan Kesadaran
2.      Berbakti kepada Orang Tua
3.      Disiplin
4.      Percaya Diri
5.      Senang Membaca
6.      Berperilaku sosial baik
7.      Berbudaya bersih
8.      Nilai 5 bidang Studi Tuntas
9.      Tartil baca Al qur’an
10.  Hafal  dua Juz Al qur’an
11.  Kemampuan membaaca efektif
12.  Kemampuan komunikasi baik
13.  Berguna bagi orang lain.
Layanan Full Day Sechool di SDIT Ar Rahmah Pacitan apakah sudah benar-benar memuaskan harapan orang tua? Dari jaminan kualitas yang sudah dirumuskan itu, Sekolah memang sudah membuat Indikator pencapaian yang bertahap dan berkesinambungan,namun apakah indikator itu sudah tercapai dan bisa dirasakan oleh orang tua siswa? Maka perlu ada penelitian yang bisa dijadikan rujukan ilmiah untuk mengetahui tingkat kepuasan orang tua terhadap layanan SDIT Ar Rahmah.
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kualitas layanan Full Day Sechool  SDIT Ar Rahmah sesuai rumusan tujuan sekolah yang juga merupakan harapan orang tua. Dari analisis SWOT kemudian dilakukan langkah-langkah pemecahan masalah dan menyusun Setrategi untuk mencapai tujuan yang sudah di tetapkan.
Oleh karena itu penulis mengadakan penelitian di SDIT Ar Rahmah Pacitan yang penulis merupakan salah satu dari pendiri dan pengelola sekolah tersebut. Hal ini dilakukan penulis agar memudahkan penulis mencari data dan hasil analisis SWOT ini bisa dijadikan sebagai setrategi meningkatkan mutu layanan Full Day Sechool. Sehingga penulis mengambil judul “ Setrategi Meningkatkan   Kepuasan Orang Tua Siswa Terhadap layanan Full day Sechool di SDIT Ar Rahmah Pacitan Tahun 2010”
B.  Rumusan Masalah
Dari   Latar   belakang   yang   digambarkan   sebelumnya   maka   dapat dirumuskan beberapa perumusan permasalahan di bawah ini :
1. Bagaimana Tingkat kepuasan orang tua siswa terhadap layanan Full Day                          
     Sechool di SDIT Ar Rahmah Pacitan?     
2. Bagaimana setrategi meningkatkan kepuasan orang tua terhadap layanan   
    Full     Day Sechool di SDIT Ar Rahmah Pacitan?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan  yang akan dikaji, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
1.      Untuk Menganalisis Tingkat Kepuasan Orang Tua Siswa terhadap layanan Full Day Sechool di SDIT Ar Rahmah Pacitan.
2.      Untuk    Mengetahui Setrategi apa yang digunakan untuk meningkat kepuasan orang tua siswa terhadap layanan Full Day Sechool di SDIT Ar Rahmah Pacitan.
D. Manfaat Penilitian
Dari hasil penilitian diharapkan :
1.      Memberikan informasi bagi peneliti, akademisi maupun praktisi mengenai
tingkat kepuasan layanan Full Day Sechool di SDIT Ar Rahmah Pacitan.
2.      Memberikan Masukan bagi pihak Sekolah dasar Islam Terpadu Ar Rahmah agar
selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan program-program Unggulan Full Day Sechool.
3.      Memberikan masukan kepada Divisi peningkatan mutu Yayasan Ar Rahmah untuk menjadi bahan kajian dalam rangka peningkatan kualitas layanan Full Day Sechool.
Memberikan kontribusi akademis kepada berbagai pihak yang berminat dalam pengembangan Sekolah Unggulan dengan model layanan Full Day Sechool dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia.

RUMUSAN KKM KELAS I - VI SEKOLAH DASAR


RUMUSAN KKM KELAS I SEMESTER I
SEKOLAH DASAR NEGERI PINGGIR    
TAHUN 2010 – 2011

MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

JUMLAH SK :  2                                                                                                                         JUMLAH KD :  5
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kompleksitas
Sumber Daya Dukung
Intek Siswa
Ketuntasan KD
1.   Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
            Membedakan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa




            Memberikan contoh hidup rukun melalui kegiatan di rumah dan di sekolah




            Menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah




2.   membiasakan tertib di rumah dan di sekolah
            Menjelaskan pentingnya tata tertib di rumah dan di sekolah




            Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah




RATA – RATA KKM





                                                                                                                                                                           Lebih lanjut : 085731069878